Bertamasya atau jalan-jalan ke kota Jogja tak lengkap rasanya bila tidak menginjakkan kaki di Malioboro. Pusat belanja oleh-oleh, pernak-pernik dan cinderamata yang terlengkap dan termurah (he..he.. kalo jago menawar).
Bila musim liburan tiba, para wisatawan selalu memadati Malioboro mulai dari pagi hingga petang. Bahkan larut malam, Malioboro tidak pernah sepi oleh para wisatawan. Bila hari sudah mulai larut malam para pedagang kaki lima mulai berkemas untuk pulang, giliran para pedagang makanan lesehan yang menggelar aneka masakan. Mulai dari nasi gudeg, ayam goreng, bebek goreng atau nasi brongkos dan sebagainya.
Wilayah Malioboro mulai dari ujung paling utara adalah selatan Stasiun Tugu Yogyakarta. Di utara stasiun Tugu terdapat monumen Tugu yang menjadi simbol kota gudeg ini. Para pelancong yang menggunakan transportasi kereta api ke Yogyakarta, sangat mudah dan cepat menuju pusat belanja Malioboro. Dan Malioboro yang paling selatan juga tak kalah menarik. Setelah lelah berbelanja dan kuliner di Malioboro, silahkan menuju ke selatan Malioboro ini karena masih banyak tempat wisata yang asik. Mulai dari Gedung Agung Kepresidenan Indonesia, Benteng Vredeburg, Monumen Sebelas Maret, Alun-alun Utara, Kraton Ngayogyakarta, Taman Sari dan Pasar Burung Ngasem.
Lokasi wisata yang banyak sekali menjadikan kota Yogyakarta menjadi salah satu kota favorit untuk tujuan liburan para wisatawan. Suasana aman, tertib dan nyaman menjadikan kota yang dikenal dengan makanan gudegnya ini pilihan nomor satu berwisata..
Berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti karangan bunga, Malioboro menjadi kembang yang pesonanya mampu menarik wisatawan. Tak hanya sarat kisah dan kenangan, Malioboro juga menjadi surga cinderamata di jantung Kota Jogja.
sumber : http://chokichim.blogspot.com/2009/01/bertamasya-atau-jalan-jalan-ke-kota.html
0 Comments
Bagaimana Pendapat Anda ?